Salatiga Indie Music

Mandiri dalam Kemerdekaan - Salatiga Indie Music
Waspadai pengaruh Barat, Timur Tengah (Arab), Asia Timur (Cina), Asia Selatan (India) dlsb
Sudah saatnya kita menggali kembali EKSISTENSI BUDAYA BANGSA KITA SENDIRI (ETI)

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

News

Back to Indie Music Indonesia

Jangan Terlambat

Jangan Terlambat

Jangan Terlambat merupakan Band dengan genre Melodic Punk/Pop Punk yang dibentuk pada 31 Desember 2006 di kota Salatiga.

Nama ”Jangan Terlambat” sendiri terinspirasi oleh personil JT(Jangan Terlambat) yang sering terlambat datang waktu latihan. Sehingga Jangan Terlambat sering disebut dengan JT (Jangan Terlambat) 

Music JT terinspirasi dan terpengaruh oleh The Offspring, Greenday, Blink182, New Found Glory, NOFX, MXPX, Rufio, AFI, Endank Soekamti, dan Band Indie lainnya, juga tidak ketinggalan dari band- band keren Salatiga tercinta.

Pendy JT (Bass &Voc)
Owick JT (Guitar& Voc)
Loly JT (Drums)

1.Karna Dia
2.Serly Anak Nakal
3.Menahan Sedih
4.Membakar Hati
5.Merona
Better Than Before Band

Better Than Before Band

Better Than Before adalah Band asal Salatiga berdiri sejak  14 november 2010.

Untuk memberikan pengaruh semangat pada genre Hardcore!!! perpaduan antara lead vocal (Habibie dan Samid) menghasilkan suatu gagasan baru, lalu mengajak teman-teman mereka untuk ikut bergabung, seperti; Sandy (lead guitar) Bygone (lead drum) dan Chino (lead bass). 

Habibie : Lead Vocal
Samid : Lead Vocal
Bygone : Lead Drum
Sandy : Lead Guitar
Chino : Lead Bass
Final Step Band

Final Step Band

Final Step adalah Band asal Salatiga yang berdiri sejak April 2009, dengan cirinya yang mencoba meneriakkan pesan-pesan spirit dan positif of life yang dituangkan dalam beat OLDSCHOOL HARDCORE yang cepat dan energik ke dalam warna Indir Music mereka.
 
Spirit.energic.and respect !

Personil :
vocal : olipe
guitar : gading
guitar : galih
bass : brocel
drum : bedor

Komunitas Salatiga Indie Musik Memeriahkan Dies Natalis UKSW

Ilustrasi
Bertempat di depan Posnet Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), pagi tadi, beberapa orang panitia dan soundman sibuk menyiapkan panggung untuk konser musik bergenre akustik. Fernanda Surya, salah seorang panitia yang ditemui di sela-sela  persiapan Indiecoustic in Campus hari pertama, menjelaskan bahwa acara yang bertema “Local Music for Local Freak” ini sekaligus untuk memeriahkan Dies Natalis Universitas Kristen Satya Wacana.

Senin, 21 November 2011, Salatiga Indikustik mengadakan acara musik, Indiecoustic in Campus, bertemakan “Local Music for Local Freak” di depan Postnet UKSW. Acara akan berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 24 November 2011 di beberapa tempat di UKSW. Acara ini juga digelar untuk memeriahkan Dies Natalis UKSW. {Foto oleh : Lidya Annisa Widyastuti}

“Konsepnya akustik, dalam menampilkan hampir semua band yang ada di komunitas Salatiga Indikustik, ini juga untuk memeriahkan Dies Natalis UKSW,” jelas mahasiswa S2, jurusan Managemen Pendidikan itu.

Dalam jangka waktu empat bulan terakhir ini, Indiecoustic telah diadakan beberapa kali, di Salatiga dengan tempat yang berbeda-beda, dan kali ini merupakan acara ke lima yang diadakan oleh panitia. Acara ini akan diadakan selama empat hari, mulai dari 21-24 November 2011.  Untuk hari pertama dan kedua, acara dimulai dari pukul 10.00-13.00 WIB, bertempat di depan Posnet UKSW, untuk hari ketiga masih pada waktu yang sama, bertempat di halaman parkir depan GAP. Hari keempat pada tempat yang sama dengan hari sebelumnya dan dimulai pada pukul 18.30-21.30 WIB dan merupakan puncak dari acara Indiecoustic yang kelima.

Dalam acara ini akan menampilkan 20 band yang tergabung dalam komunitas Indiekustik, pada hari pertama ditampilkan empat band yang bukan hanya berasal dari civitas UKSW, namun juga dari siswa-siswa sekolah di Salatiga. Selain itu pada acara puncak nantinya akan disediakan coffee corner bagi penonton yang ingin menambah kenikmatan menonton konser yang diadakan.

Salatiga Indikustik sendiri adalah sebuah komunitas musik yang menjadi wadah bagi band indie di Salatiga dalam mengembangkan dan membantu memfasilitasi band yang sudah terbentuk, tidak hanya akustik namun dari semua genre musik.

“Kembali pada tujuan komunitas Salatiga Indikustik sendiri, yaitu mewadahi band-band indie kota Salatiga, jadi yang kita wadahi bandnya, bukan salah satu genre musik, jadi semua band, entah itu reggae atau rock, RnB, kita tampung semua di situ untuk main bareng-bareng. Ini ‘kan salah satu cara memperkenalkan band-band kota Salatiga,” kata Surya.

Komunitas ini dipelopori oleh beberapa orang yang memiliki inisiatif dalam membangkitkan kembali semangat bermusik anak muda kota Salatiga yang terasa mulai redup. Pelopornya antara lain Fernanda Surya, Renat, Dwi Kukuh Purwanto dan dibantu oleh rekan-rekan mereka, ingin membuktikan bahwa kualitas band-band yang ada di Salatiga tidak kalah berkualitas dari band-band luar kota Salatiga.

“Untuk ke depannya kita pengenlah setelah bikin acara-acara yang lebih besar, selanjutnya kalo ada link-link ke produser untuk temen-temen bisa rekaman untuk mengangkat temen-temen lebih maju lagi dalam bidang ini. Kalau bisa saya katakan, musik-musik kota Salatiga juga tidak kalah berkualitas dengan band-band luar,” pungkas Surya.

Sumber : http://scientiarum.com/2011/11/22/komunitas-salatiga-indiekustik-memeriahkan-dies-natalis-uksw/

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas
Jendela Nusantara

Proud to be Indonesia

Proud to be Indonesia
Back to Local Wisdom
Back To Top